Kamis, 04 Agustus 2011

PERCOBAAN TRAXIAL ( TX TEST ) PADA KONDISI “UNCONSOLIDATED-UNDRAINED”

PERCOBAAN TRAXIAL ( TX TEST )
PADA KONDISI “UNCONSOLIDATED-UNDRAINED”
TANPA PEMBACAAN TEKANAN PORI
5.1. MAKSUD PERCOBAAN
Maksud percobaan adalah untuk menetukan parameter geser tanah dengan alat traxial pada kondisi “unconsolidated-undrained” tanpa pengukuran tekanan pori.

5.2. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Sel traxial dengan dinding transparan dan perlengkapannya.
2. Alat untuk memberikan tekanan yang konstan pada cairan dalam sel dengan ketelitian 0,1 atau 0,05 – 7,5 mm/menit.
3. Alat kompresi untuk menekan benda secara axial, dengan kecepatan yang dpat diatur antara 0,05 –7,5 mm/menit.
4. Arloji ukur untuk mengukur pemendekan axial benda uji.
5. Mebran karet yang sesuai dengan ukuran benda uji, alat peregang membran dan gelang karet pengikat.
6. Cetakan tanah, gergaji, alat bu but tanah, dann sebagainya.
7. Alat-alat pemeriksa kadar aiar tanah.

5.3. BENDA UJI
Benda uji yang perlu disediakan sekurang-kurangnya 3 buah. Benda uji berupoa silinder tanah dengan perbandingan antara tinggi diameter antara 2:1 dan 3:1.
Diameter minimum benda uji adalah 3,3 cm.
Apabila diameter benda ujni < 7,10 cm, butir tanah terbesar yang diijinkan ada dalam benda uji adalah 1/10 kali diameter benda uji, sedang bila dameter benda uji > 7,10 cm butir tanah terbesar yang diijinkan adakah 1/6 diameter benda uji.

5.4. PERSIAPAN BENDA UJI
1. Bila contoh tanah yang diperiksa adalah contoh asli dari tabung contoh yang diameternya sudah sesuai dengan benda uji yang diinginkan, maka keluarkan contoh tanah dari tabung, dorong dengan alat pengeluar contoh masuk tabung cetak belah. Potong benda uji rata bagian atas dan bawahnya. Bila perlu permukaan yang tidak rata ditimbal. Kemudiasn keluarkan dari tabung cetak.
2. Bila contoh tanah asli ukurannya lebih besar dari benda uji yang dinginkan, bentuk/potonglah contoh tanah dengan pisau tau dengan gergaji kawat, atau dibubut hingga didapat ukuran yang diinginkan.
3. Bila contoh tanah pada buatan, maka dapat berupa:
a. Contoh tanah yang rusak (gagal dalam persiapan/pelaksanaan percobaan) dapat dibentuk kembali dengan memasukkan kedalam kantong plsatik/karet, remas dengan jari sampai rata seluruhnya. Hindarkan bertambahnya udara dalam pori tanah. Kemudian bentuk kembali dan padatkan dalam cetakan sehingga kepadatananya sama dengan asli.
b. Contoh tanah padat buatan dapat diperoleh dengan memadatkan contoh tanah dengan kadar air dan kepadatan sesuai denga yang dinginkan. Pemadatan dapat dilaksanakan dengan menumbuk tanah pada silinder pemadatan kemudian didorong keluar dengan alat pengeluar contoh masuk tabung contoh atau dapat pula dengan dipotong dan dibubut. Pemadatan dapat pula dilaksanakan langsung pada cetakan belah.
c. Bila dikehendaki, contoh tanah dapat dijenuh sebelum percobaan. Bila demikian catat dan cantumkan pada laporan.
4. Ukur dengan teliti dan catat ukuran diameter dan tinggi dari benda uji. Juga timbanglah benda uji. Juga timbanglah benda uji untuk menghitung berat volume benda uji.

5.5. PEMASANGAN BENDA UJI
1. a. taruh benda uji diatas tutup bawah benda uji (specimencap), kemudian letakkan tutup atas diatas benda uji. Pada percobaan “unconsolidated-undrained’ gunakan tutup-tutup yang tidak berlubang.
b. Gunakan peregang membran (divaccum), selubungkan membran pada benda uji. Matikan pompa vakum, kemudian selubungkan membran pada tutup atas maupun bawah dengan gelang karet pengikat. Untuk menjamin rapat air dapat dileskan pelumas pekat (silicon grease) pada tepi tutup benda uji.
2. Pasanglah benda uji yang sudah dibungkus membran pada tumpuan dasar sel traxial. Aturlah agar kedudukannya benar-benar sentries. Pasang dinding sel tarxial dan dibuat bebas terhadap benda uji. Aturlah arloji ukur cincin beban pad pembacaan nol.
3. a. Isilah sel traxial dengan aiar dan berikan takanan air ini (tekanan sel) sampai harga yang diinginkan.
b. Jalankan/atur dengan pemutar tangan agar piston beban hampir (belum) menempel benda uji. Baca dan catat arloji ukur cincin beban, yang akan mengukur gaya akibat tekanan ke atas oleh air sel dalam piston, berat piston dan gesekan, yang dipakai sebagai koreksi pada pembacaan selanjutnya.
c. Atur lagi sehingga piston beban mulai menempel benda uji.
d. Atur arloji cincin beban, sehingga dengan diperhitungkan koreksi tersebut tadi arloji membaca nol.
e. Atur arloji rengangan/pemendekan benda uji pada pembacaan nol.

5.6. PEMBEBANAN
1. Jalankan mesin beban dengan kecepatan 0,5 – 2 %/menit. Baca dan catat pembacaan arloji ukur cincin beban dan arloji ukur pemendekan benda uji pada kedudukan-kedudukan pemendekan 0,1%; 0,2%; 0,3; 0,4; 0,5; kemudian pada 1,0%; 1,5%; 2,0%; 2,5%; 3,0% dan setelah itu pemendekan 10% (jika tanah belum pecah dpat dibaca setiap 2 %). Lanjutkan pembacaan ini sampai pemendekan 15% (meski tanah sudah pecah) atau jika tanah belum pecah lanjutkan pembacaan sampai pemendekan 20%. Pembacaan yang lebih kerap dapat/perlu dilakukan pada saat tanah mendekati pecah.
2. Selama pembebanan amati selalu manometer tekanan sel, dan atrulah selalu agar tekanan hampir konstan, terkecuali bila memang digunakan alat dengan tekanan konstan.
3. Setelah selesai pembacaan, hentikan mesin beban, keluarkan air dalam sel, kemudian buka sel dan keluarkan benda uji.
4. Bukalah membran karet dan catat/buat skets bentuk pecahnya tanah.
5. Timbang dan catat bwerat benda uji.
6. Laksanakan pemeriksaan kadar air benda uji.
Catatan:
Untuk mereduksi pengaruh gesekkan dan adhesi terhadap pengembangan mendatar antara benda uji dengan tutup dasar dan tutup atas dpat digunakan dua lapis lembaran karet bulat, yang diolesi dengan pelumas pekat (silicon grease) antara kedua karet dan antara karet dengan tutup bawah/atas. Karet ini dipasang di atas maupun dibawah benda uji. Diametar karet dibuat sama dengan tutup bawah/atas dan tebalnya minimum 0,13 mm dan maksimum 0,80 mm.





Keterangan:
Data untuk menggambar grafik hanya memakai benda uji A dan B. Data benda uji A jadi “Instrumenrt Error” pada saat “Peak stress”.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
- Pada diagram Mohr garis singgung pwersekutuan disebut garis selubung.
- Perpotongan garis selubung dengan sumbu vertical (sumbu tegang geser) murpakan nilai kohesi semu (cu ) dan garis sudut selubung dengan sumbu mendatar adalah sudut dalam intern semu (u) dan untuk percobaan ini didapat cu = 0,07 dan u = 6,3 o


SARAN
Hendaknya dalammelakukan percobaan Triaxial dolakukan dengan sungguh-sungguh dan teliti, baik pada wktu pengamatan, pengoperasian dan pencatatan data serta perhitungan. Sehingga setelah melakukan percobaan ini dapat mengerti dan memahami maksud serta tujuan dilakukannya percobaan ini dan juga mengahasilkan data-data dan analisa perhitungan yang akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar